Kamis, 17 Agustus 1945
Saya bersiap-siap untuk mengikuti acara Information
Technology Learning (Intel) di USU, tepatnya di pendopo Fakultas Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi. Acara ini merupakan inisiatif kakak-kakak dan
abang-abang mahasiswa Teknologi Informasi untuk memberikan ilmu yang mereka
miliki kepada kami, mahasiswa baru. Sehingga kami bisa berkenalan sedikit
dengan dunia IT dan mempersiapkan diri menjalani perkuliahan nantinya. Acara
ini juga bertujuan memperdekat hubungan setiap mahasiswa baru dengan mahasiswa
baru lainnya, maupun mahasiswa baru dengan mahasiswa yang lebih dulu menjalani
dunia perkuliahan.
Acara direncanakan mulai pukul 7 pagi. Saya pun memilih
untuk menggunakan transportasi kereta api Binjai-Medan pukul 5.40 yang menempuh
waktu 32 menit. Saya tiba di stasiun KA Binjai dan membeli tiket. Bersyukur,
bahagia juga, ternyata tiket yang diberikan GRATIS karena merupakan hadiah dari
PT KAI dalam menyambut HUT ke-72 Republik Indonesia. Saya juga bersyukur karena
saya dipertemukan dengan kawan saya yang ternyata berhasil lolos di Akademi
Pariwisata. Kebahagiaan saya juga bertambah karena lagi-lagi berjumpa dengan
kawan yang begitu baik dan berprestasi. Ia merupakan mahasiswa baru Universitas
Negeri Medan. Setelah tiba di Stasiun Medan maka kami berpisah dan menaiki
angkot 103.
Saya tiba di USU pukul 6.30. Beruntung saya bisa singgah sebentar
di mushola Fakultas Kedokteran Gigi letaknya berdekatan dengan Fakultas
Ilkom-TI. Setelah waktunya tiba saya pun hadir dan berkumpul bersama teman
seperjuangan saya, ada Muharris, Rafif, Ibas, dan Ulwan. Pendopo pun dipenuhi
mahasiswa baru, abang-abang dan kakak IT. Namun kurang lebih pukul setengah
sembilan acara baru dimulai. Pembukaan dan kata sambutan mengawali acara kita
pada hari ini. Dilanjut dengan Bang Fachrin yang membagikan ilmunya mengenai Information
Technology. Buat yang gak datang dan mau tahu gambaran dari ilmu yang
disampaikan, atau buat yang sekedar melengkapi catatan maka tunggu aja post
di SirSur.blospot.co.id ini. Himah, kesan juga pesan acara hari ini bisa
dilihat ya disini (klik). Sesi games dan makan bersama juga menghiasi
acara kita pada hari ini. Kami juga diperkenalkan akan Gedung S2 Teknik
Informatika ketika menjalani shalat dzuhur di mushola gedung tersebut.
Acara selesai pukul 15.00. Alhamdulillah dilanjut bentar
diskusi bareng tim, Tim 1 (T1). BTW T1 adalah penemu halaman daring ini, mereka
adalah founder website SirSur.blogspot.co.id ni. Setelah berdiskusi,
kami berpencar dan saya ikut sama Bg Ulwan. Sesudah shalat ashar maka bg Ulwan
mengantarkan saya untuk menaiki angkot menuju stasiun. Walaupun gerimis, namun
ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju Binjai menggunakan sepeda motor.
Saya pun tiba di Stasiun Kereta Api Medan. Alhamdulillah,
tiketnya masih GRATIS, tapi habis. Jadi saya mencari sekumpulan
remaja,ibu,bapak yang membawa tiket berlebih untuk meminta tiket tersebut.
Alhamdulillah akhirnya kereta api pun berangkat ke Binjai, saya ya masih di
Medan (wkwk). Loket tiket pun dibuka untuk pemberangkatan selanjutnya, 18.45.
Namun sebelum loket dibuka antrian telah menjalar panjang sehingga selang
beberapa menit maka tiket pun kembali habis. Maka pemberangkatan yang akan
tersedia adalah pukul 20.15, maka saya pun mencoba untuk mencari transportasi
lain. Alhamdulillah, tidak pala lama saya menunggu dan tibalah Bus
Mebidang. Bus biru itu memang menuju ke Binjai, namun terlebih dahulu melewati
Olympia. Jadi jika ingin ke Binjai ternyata lebih baik menunggu bus tersebut di
seberang Kantor Pos (dekat stasiun). Setelah 25 menit melewati Merdeka Walk
maka sampailah di Kampung Lalang. Dan 30 menit selanjutnya saya tiba di Binjai.
Lalu saya mengambil sepeda motor yang terparkir di Stasiun Binjai, setelah itu
shalat dan pulang ke rumah. Alhamdulillah, saya telah sampai di rumah dan hujan
turun deras.
Memang kini musim hujan sedang menemui kita. Maka ingatlah
doa yang artinya “Ya Allah, jadikanlah hujan ini lebat dan membawa manfaat.”
Sekian cerita saya hari ini, tunggu aja ya artikel selanjutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatu.
Komentar